Ujian Onlie SMPN 41 Surabaya

 Penilaian akhir Semester (PAS) dan Sumatif Akhir Semester (SAS)  bagi siswa  SMPN 41 Surabaya sudah berakhir. Selama 7 hari siswa berusaha menaklukkan 50 soal pilihan  dengan beragam model soal itu. Sebagai generasi tua,  saya merasa tidak adil dengan ujian yang dilakukan siswa sekarang.

Dulu saya harus  belajar berlembar – lembar dan bertumpuk -tumpuk buku serta mempersiapkan jawaban dari pertanyaan subyektif yang nanti akan keluar. Betapa itu sangat berat ! Sekarang dengan berbekal gadget di tangan, semua materi dan bahan ajar bisa dipelajari disana.

Saya paham. Jaman memang sudah berubah, karena teknologi yang dihasilkan banyak memberikan kemudahan – kemudahan dalam mendapatkan ilmu pengetahuan baru.

Dalam hal ujian, terutama yang online, saat   ini bukanlah merupakan sesuatu yang  menyeramkan, tetapi menjadi sesuatu yang mengasyikkan, seasyik bermain game online yang hanya memerlukan 2 jari untuk menghasilkan jawabannya. Dengan menggunaan salah satu  platform yang disediaan secara online  maka berbagai macam tingkat kesulitan  soal dan teknik pengoreksiannya sudah tersedia sesuai dengan kebutuhan.

Beberapa kemudahan yang diperoleh dari pengerjaan secara on line itu diantaranya

  1. Kemudahan bagi guru dalam membuat dan mengacak soal serta pengoreksiannya semua sudah bisa diatur dalam aplikasi itu sesuai dengan permintaan kita.guru tidak usah harus berhari – hari mengoreksi pekerjaan siswa seperti dulu.
  2. Dari hasil pekerjaan yang dikerjakan siswa guru pun bisa dengan mudah dianalisa tingkat kesulitan soal, soal mana yang banyak terjadi kesalahan  dan berapa rerata nilai siswa dengan mudah langsung bisa dilihat.

Namun, Kekurangan dan kecurangan yang bisa timbul dengan aplikasi ini  juga nampak diantaranya adalah :

  1. Tingkat Kecurangan pada siswa  yang tinggi, misalnya mereka bisa mengerjakan soal Bahasa inggris yang dulu dianggap mata pelajaran yang paling  sulit, dengan sedikit trik, aplikasi  akan menyediakan terjemahannya. Sehingga kalau guru tidak mau berkreasi mengubah atau memparafrase soal, maka dengan mudah jawaban akan ditemukan dan disediakan lengkap dengan pembahasannya.
  2. Pertanyaan yang bersifat subyektif, pendapat dan ide dari siswa kurang muncul karena dengan sistim ini kebanyakan soal pilihan ganda yang jawabannya sudah tersedia, sehingga tidak memberikan ruang untuk jawaban yang memerlukan penalaran kritis.
  3. Dari segi efisiensi biaya penggunaan platform online ini tentunya sangat membantu karena sangat menghemat kertas.
  4. Siswa yang ada kendala sakit atau berhalangan hadir ke sekolah  masih bisa mengikuti ujian dengan berbagi link yang dikirimkan oleh guru.

Dengan adanya kemudahan dan kekurangan yang ditampilkan apabila kita menggunakan ujian dengan sistim online, apakah kita sudah siap menerima dan melihat hasil ujian yang dikerjakan siswa?   Kita sadar, tentunya ujian akhir seperti itu  bukanlah satu- satunya penentu nilai siswa, karena hanya salah satu assesmen untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang sudah diberikan, penilaian lainnya dapat dilakukan dengan melihat sikap, portofolio,  apresiasi penilaian non akademis dan sebagainya. Sehingga Hasil yang didapat siswa dalam mengerjakan soal yang menggunakan aplikasi seperti itu, wajib dimaknai secara arif dan bijak.  (Dhianafajar)

1 Comment

Leave a Comment